Rumus Asset Turnover Ratio

Rumus untuk menghitung nilai asset turnover sebenarnya sangat sederhana. Formula rasio perputaran aset dapat dibagi menjadi 2 dibedakan berdasarkan keseluruhan periode atau periode tertentu.

Perbedaan Antara Asset Turnover Ratio dan Fixed Asset Turnover

Jika rasio perputaran aset mempertimbangkan total aset rata-rata sebagai penyebut, maka rasio perputaran aset tetap (FAT) hanya melihat aset tetap. Rasio fixed asset turnover ini membandingkan penjualan bersih (laporan laba rugi) dengan aset tetap (neraca). Fixed asset turnover lebih mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan penjualan bersih dari investasi aset tetapnya, yaitu properti, pabrik, dan peralatan (PP&E). Sedangkan asset turnover ratio mengukur kemampuan perusahaan dalam menghasilkan penjualan bersih dari total aktiva sebuah perusahaan. Asset turnover ratio lebih menuntut perusahaan untuk mengelola aset menjadi penghasilan secara efisien.

Pada fixed asset turnover seorang manajer harus mengetahui berapa rasio perputaran aset tetap yang ada pada perusahaan. Hal ini bertujuan untuk mengetahui berapa tingkat efisiensi yang dimiliki oleh perusahaan serta untuk mengambil keputusan kedepannya. Sama halnya dengan rasio perputaran total aset, rasio perputaran aset tetap jika lebih tinggi menunjukkan bahwa kemampuan perusahaan terbilang efektif dalam menggunakan investasi pada aset tetap untuk menghasilkan penjualan bersih.

Rumus Total Asset Turnover

Menghitung perputaran total aset cukup mudah karena sudah tersedia rumusnya. Kamu hanya perlu memasukkan data sesuai yang dibutuhkan dalam rumus. Rumus total asset turnover adalah sebagai berikut.

Total Asset Turnover = Penjualan : Total Aktiva

Semakin tinggi total asset turnover, maka semakin cepat perputaran aktiva serta perolehan laba. Dalam hal ini, perusahaan tersebut bisa dianggap efisien dalam menggunakan keseluruhan aktiva dalam menghasilkan penjualan.

Oleh karena itu, bisa disimpulkan bahwa nilai total asset turnover yang baik adalah yang semakin besar apabila dibandingkan dengan industri sejenis.

Baca juga: Ternyata Sederhana, Ini Rumus Laba Rugi Bersih dan Kotor!

Contoh Cara Menghitung Total Asset Turnover

Salah satu cara terbaik untuk menghitung total asset turnover adalah dengan melihat contohnya langsung.

Berikut adalah data penjualan, total aktiva dan total asset turnover perusahaan A yang diperoleh dari rumus Total Asset Turnover = Penjualan : Total Aktiva

Formula dan Perhitungan Asset Turnover Ratio

Hanafi (2009:78) menyebutkan bahwa rasio total asset turnover mengukur sejauh mana kemampuan suatu perusahaan dalam menghasilkan penjualan berdasarkan total aktiva yang dimiliki dari perusahaan tersebut. Maka asset turnover ratio ini dihitung dengan membagi penjualan bersih (Net Sales) dengan jumlah rata-rata aset. Berikut rumusnya:

TATO : perputaran total aset

PB : Pendapatan bersih

Untuk menghitung rasio perputaran total aset anda harus mengetahui pendapatan atau total penjualan perusahaan Anda dalam kurun waktu tertentu. Pendapatan bersih ini dapat Anda ketahui dari jumlah pendapatan yang dihasilkan setelah dikurangi retur penjualan, diskon penjualan, dan potongan penjualan. Lalu Anda juga membutuhkan total aset yang dimiliki. Terdiri dari jumlah aset awal dan aset akhir dalam kurun waktu yang sama lalu dibagi 2. Setelah mengetahui dua data tersebut, Anda hanya perlu memasukkannya ke rumus asset turnover ratio.

Baca juga: Pentingnya Mengapa Mengukur Inventory Ratio untuk Perusahaan

Apa Itu Asset Turnover Ratio?

Asset turnover ratio atau rasio perputaran aset mengacu pada suatu pengukuran untuk melihat bagaimana perusahaan dapat menghasilkan suatu pendapatan relatif melalui aset-asetnya.

Hasil dari pengukuran ini dapat menjadi gambaran perusahaan mengenai pengelolaan aset melalui perspektif yang lebih luas.

Ukuran dari hasil pengukuran ini dapat berbeda-beda antara satu bidang industri dengan bidang industri lainnya. Namun, umumnya nilai rasio yang tinggi menunjukkan bahwa perusahaan berhasil memanfaatkan aset dengan efisien.

Sebaliknya, nilai rendah dapat menunjukkan inefisiensi dan perusahaan perlu melakukan evaluasi terhadap kinerjanya untuk memperbaiki hal ini.

Hasil yang rendah biasanya dapat disebabkan oleh beberapa faktor, seperti buruknya pengelolaan manajemen, kurangnya maintenance rutin, metode pengumpulan data yang buruk, dan manajemen inventaris yang tidak terkelola dengan baik.

Kekurangan Asset Turnover Ratio

Meskipun ATR memiliki manfaat yang signifikan bagi bisnis, namun ada beberapa kekurangan ATR yang perlu diperhatikan pebisnis.

ATR tidak mengukur seberapa baik perusahaan menghasilkan keuntungan. Ini hanya mengukur seberapa baik perusahaan menghasilkan penjualan. Penjualan yang lebih tinggi mungkin atau mungkin tidak diterjemahkan ke dalam peningkatan laba. Di sinilah ATR berbeda dari Return on Assets (ROE).

Baca juga: Current Asset: Pengertian, Komponen, dan Contonya

Investor dapat menggunakan asset turnover ratio untuk mengukur seberapa efisien perusahaan menggunakan asetnya untuk menghasilkan pendapatan penjualan.

Rasio perputaran aset yang lebih tinggi menyiratkan bahwa perusahaan menghasilkan tingkat pendapatan yang lebih tinggi yang diinvestasikan dalam asetnya. Rasio tersebut kemudian dapat digunakan untuk membandingkan suatu perusahaan dengan para pesaingnya dalam industri yang sama.

Anda bisa menggunakan software akuntansi online seperti Kledo yang membantu manajamen aset dan memudahkan proses pembukuan bisnis Anda.

Mulai dari 139 saja, Anda sudah bisa menikmati layanan dengan fitur terlengkap dari Kledo. Anda juga bisa mencoba Kledo gratis selama 14 hari melalui tautan ini.

Content writer at Kledo Berhati Nyaman

Lulusan S1 Pendidikan Akuntansi yang gemar menulis serta mencintai alam, kucing, dan sesama manusia

Latest posts by Annisa Herawati

IDXChannel—Total asset turnover adalah rasio keuangan yang menghitung seberapa efisien perusahaan mengelola asetnya untuk menghasilkan pemasukan. Rasio ini adalah salah satu jenis pengukuran yang digunakan para investor untuk menelaah performa perusahaan.

Dilansir dari Investopedia (17/7), biasanya total asset turnover ratio (TATO) dihitung dalam periode tahunan. Semakin tinggi angka rasio, artinya makin baik pula perusahaan tersebut dalam memanfaatkan aset untuk mendatangkan pendapatan dan sebaliknya.

Suatu perusahaan pasti memiliki aset. Ada yang menguasai aset dalam jumlah besar dan sebaliknya. Namun tidak semua perusahaan mampu memanfaatkan asetnya secara maksimal untuk menghasilkan pendapatan.

Oleh karena itulah, perusahaan yang memilki aset sedikit namun mampu menghasilkan pendapatan dianggap lebih baik daripada perusahaan yang mempunyai aset melimpah namun tidak dimanfaatkan secara optimal.

Aset melimpah tersebut bisa jadi tidak bernilai karena tidak mendatangkan pendapatan untuk perusahaan. Dengan kata lain juga, rasio total asset turnover menunjukkan seberapa besar pengaruh aset perusahaan terhadap pendapatan usahanya.

Namun demikian, gambaran yang ditunjukkan rasio ini bakal berbeda antara sektor industri. Ada sektor industri yang mampu mencatatkan nilai perputaran aset yang tinggi meskipun jumlah asetnya tidak banyak, contohnya industri retail dan consumer.

Sebaliknya, ada sektor industri yang mencatatkan nilai perputaran aset yang rendah meskipun jumlah asetnya banyak. Contohnya industri real estate dan utilities, di mana asetnya banyak namun volume penjualannya tidak sebesar industri retail dan consumer.

Manfaat Perhitungan Asset Turnover Ratio

Secara keseluruhan, perhitungan asset turnover ratio membawa beberapa manfaat bagi perusahaan, di antaranya adalah:

Asset turnover ratio adalah salah satu indikator yang penting untuk mengukur efisiensi kinerja perusahaan.

Nilai indikator ini dihitung dengan cara membagi total pendapatan dengan rata-rata jumlah aset perusahaan dalam kurun waktu tertentu.

Akan tetapi, nilai aset ini tidak semata-mata bisa disamakan dengan semua sektor industri.

Jika Anda seorang investor, maka Anda bisa membandingkan nilai perputaran aset satu perusahaan dengan perusahaan sejenis untuk mendapatkan perbandingan dan hasil analisis yang lebih memadai.

Sebagai investor, penting pula untuk menggunakan uang dingin saat akan berinvestasi di sebuah perusahaan.

Pasalnya, hal ini penting untuk menghindari resiko masalah finansial. Dalam hal ini, Anda juga bisa mencatat semua pengeluaran yang Anda gunakan untuk berinvestasi dengan menggunakan software akuntansi dan bisnis bernama Accurate Online.

Accurate Online menyediakan lebih dari 200 jenis laporan keuangan dan bisnis yang akan memudahkan Anda dalam mencatat dan membuat laporan keuangan secara lebih cepat, akurat, dan otomatis.

Berbagai fitur dan keunggulan juga tersedia secara lengkap dan mudah untuk digunakan bahkan bagi pemula.

Jika Anda tertarik untuk mencobanya, silahkan klik tautan gambar di bawah ini dan nikmati Accurate Online secara gratis selama 30 hari.

Asset turnover ratio dapat menjadi cara terbaik dalam mengukur kemampuan perusahaan dalam memanfaatkan aset dalam menghasilkan penjualan.

Dalam meningkatkan pertumbuhan suatu bisnis atau perusahaan, biasanya operasional akan tergantung dengan modal kerja.

Selain arus kas yang perlu dikendalikan dan dioptimalkan, salah satu komponen yang perlu mendapatkan perhatian khusus yaitu seluruh pemanfaatan aset yang terus berputar untuk menghasilkan pendapatan dan menutupi biaya operasional.

Dengan memahami bagaimana mengukur perputaran aset dan mendapatkan gambaran secara lebih luas, simak penjelasan mengenai asset turnover ratio berikut.

Faktor yang Memengaruhi Total Asset Turnover

Nilai perputaran total aset ini tentunya dipengaruhi oleh beberapa faktor. Apa sajakah itu? Simak penjelasannya di bawah ini.

Rasio keuangan adalah metode analisis keuangan yang digunakan sebagai indikator penilaian perkembangan perusahaan. Laporan ini mengambil data dari laporan keuangan selama periode akuntansi.

Seringkali rasio ini digunakan oleh manajemen perusahaan untuk memutuskan kebijakan di perusahaan tersebut terhadap penyelamatan aset perusahaan. Tujuannya agar tidak salah langkah dalam mengambil keputusan. Dalam hal ini, keberadaan rasio keuangan bagi perusahaan sangatlah vital.

Dari rasio keuangan ini, kamu dapat melihat laporan pendapatan dari penjualan bersih. Kamu juga dapat melihat penggunaan keuangan yang jelas, termasuk diantaranya ada kecurangan dalam laporan keuangan atau penggunaan keuangan yang tidak efisien. Sebab itu, rasio keuangan dapat memengaruhi perputaran total aset.

Total aktiva selanjutnya disebut total asset adalah penjumlahan dari seluruh aset perusahaan yang terdiri dari aset lancar, aset tetap, dan aset tidak tetap. Total aset perusahaan dapat diketahui secara akuntansi berdasarkan laporan neraca keuangan.

Total aset perusahaan ini menggambarkan perjalanan perusahaan dari awal berdiri hingga pelaporan terkini, termasuk di dalamnya penggunaan keuangan perusahaan yang berasal dari modal disetor, keuntungan ditahan, serta utang yang diperoleh dari pihak ketiga.

Dalam menganalisis aset perusahaan, kamu dapat memahami apakah penggunaan sumber keuangan perusahaan telah digunakan dengan efektif dan efisien. Selanjutnya, hasil analisis tersebut akan memberikan penjelasan seefektif apa suatu perusahaan dalam menggunakan sumber keuangannya untuk menjalankan operasional perusahaan.

Selain itu, kamu juga akan melihat seefektif apa suatu perusahaan dalam melakukan investasi untuk mengembangkan perusahaan dengan menganalisis aset tetap.

Aktiva tetap atau aset tetap perusahaan adalah aset jangka panjang yang dimanfaatkan dalam kegiatan operasional. Aset ini biasanya mendatangkan keuntungan finansial pada masa depan dengan jangka waktu lebih dari satu tahun.

Karakteristik dari aset tetap yaitu berbentuk fisik dan tertulis di neraca sebagai aset properti dan peralatan. Adapun properti tersebut digunakan untuk berbagai kegiatan produksi barang agar menghasilkan keuntungan besar. Barang tersebut tidak dijual kepada pelanggan, tetapi disimpan dalam tujuan investasi.

Contoh Perhitungannya

Sebuah perusahaan jasa percetakan sedang ingin menghitung rasio perputaran asetnya dalam satu kuarter periode kerja.

Perusahaan mencatatkan nilai aset di periode awal dengan nilai sebesar Rp 4.547.000 dan pada periode berakhir setelah depresiasi mencatatkan nilai sebesar Rp 3.450.000.

Dalam laporan penjualan toko, perusahaan percetakan sukses meraup keuntungan sebesar Rp 11.250.000 dengan adanya pengembalian penjualan sebesar Rp 450.000.

Berapa rasio perputaran aset dari perusahaan jasa percetakan pada periode tersebut?

Penjualan Kotor – Sales Return = 11.250.000 – 450.000 = 10.800.000

Rata-rata Aset = (Aset Awal + Aset Akhir) / 2 = (4.547.000 + 3.450.000) / 2 = 3.998.500

Penjualan Bersih / Rata-rata Aset = 10.800.000 / 3.998.500 = Rp 2,701

Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, dapat kita simpulkan bahwa pendapatan dari setiap nilai Rp 1 dalam aset, perusahaan berhasil menghasilkan pendapatan sebesar Rp 2,701.